Istilah SGIE mencuat sejak beberapa waktu yang lalu. Lebih tepatnya ketika Cawapres 02 Gibran melayangkan pertanyaan SGIE kepada Cawapres 01 Muhaimin Iskandar pada pegelaran debat Cawapres pertama yang diselenggarakan oleh KPU.
Walaupun sudah banyak bergulir di berbagai media soal perdebatan ini, tahukan kamu apa itu SGIE yang ditanyakan oleh Gibran kepada Muhaimin.
Kenyataannya, memang masih banyak yang belum paham apa itu SGIE. Bahkan Bapak Muhaimin Iskandar pada beberapa waktu terakhir menjadi bahan obrolan karena dianggap tidak paham apa itu SGIE.
Oke langsung saja sob. Tidak usah panjang lebar. Berikut ini adalah penjelasan terkait SGIE.
Apa itu SGIE?
Sebelum menjelaskan terkait apa yang dimaksud dengan SGIE, perlulah sobat paham apa kepanjangan dari SGIE ini.
SGIE adalah kepanjangan dari State of the Global Islamic Economy. SGIE sendiri merupakan sebuah report atau laporan yang menjabarkan terkait situasi penyelenggaraan ekonomi Islam secara global.
Dikutip dari Detik.com, SGIE Report ini mencangkup terkait keuangan syariah, makanan minuman konsumsi halal, kosmetik halal, farmasi halal, perjalanan yang memperhatikan hak-hak seorang muslim, media syariah, dan pariwisata halal.
Aspek-aspek tersebut merupakan hal-hal yang diperhatikan dalam perumusan SGIE Report. Hal ini dikarenakan aspek tersebut sangat perlu diperhatikan untuk pemenuhan hak-hak masyarakat yang beragama Islam dalam menjalankan ajaran agama.
Perlu diketahui SGIE merupakan sebuah laporan, sedangkan untuk indikator yang termuat di dalam SGIE tersebut. Indikator tersebut dikenal dengan Global Islamic Economy Indicator (GIEI).
Siapa yang mengeluarkan SGIE Report?
SGIE Report merupakan laporan yang diterbitkan DinarStandard yang situs resminya dapat sobat kunjungi di dinarstandard.com.
DinarStandard sendiri merupakan perusahaan yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab. Perusahaan ini berfokus pada spesialisasi penelitian inovasi pemerintah, ekonomi halal, etika global, dan dampak sosial.
DinarStandard mengklaim bahwa sejak tahun 2008 telah banyak membantu lebih dari 30 pemerintah suatu negara, lembaga investasi, pemimpin, industri, dan instansi multilateral dari lebih 12 negara di seluruh dunia.
Indonesia urutan ke berapa?
Saat debat Cawapres pada Jumat 22 Desember 2023 kemarin, topik SGIE bergulir. Yang cukup banyak disentil dari SGIE ini adalah terkait peringkat Indonesia pada laporan tersebut.
Pada saat debat Cawapres tersebut dilakukan, laporan SGIE masih menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan keempat.
Namun, seiring berjalannya waktu, laporan ini diperbaharui. Pada 26 Desember 2023, DinarStandard merilis laporan SGIE terbarunya. Menariknya, Indonesia yang awalnya menempati urutan keempat, berubah naik menjadi urutan ketiga.
Apabila sobat memiliki ketertarikan untuk mendalami lebih jauh terkait laporan SGIE ini, sobat bisa langsung kunjungi situs resmi Laporan SGIE Terbaru.
Apa manfaat SGIE untuk kemajuan ekonomi?
Seperti halnya telah kita ketahui bahwa SGIE merupakan sebuah laporan terkait kondisi global dalam penyelenggaraan ekonomi syariah.
Laporan ini sangatlah bermanfaat baik untuk pemerintah maupun bagi pengusaha. Laporan ini menjadi bahan evaluasi dan bahan perumusan strategi dalam penyelengaraan ekonomi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Selanjutnya, negara akan sangat terbantu dalam proses penyusunan kebijakan-kebijakan yang bersinggungan dengan ekonomi syariah.
Penutup
Persoalan SGIE beberapa waktu terakhir menjadi topik yang menarik. Bahkan bisa saja sensitif karena erat kaitannya dengan proses pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2024.
Sebelum kamu membahas dan berbicara soal SGIE, ada baiknya kamu mencoba memahami dan mempelajari SGIE terbaru. Hal ini ditujukan agar kamu dapat berbicara lebih leluasa, karena pemahaman materi yang mumpuni.